Selasa, 29 Desember 2015



NGABESAN
Oleh    : Imam Mujahid
NIM    : 133211084
Tradisi ini salah satu yang ada di Desa Pamulihan Kec. Larangan Kab. Brebes dari dahulu sampai sekarang, yang mungkin saja tidak akan di jumpai di daerah lain. Ngabesan dalam bahasa Jawa artrinya kondangan (memenuhi undangan pernikahan). Melibatkan ratusan orang, baik ibu-ibu maupun bapa-bapa. Selaku sohibul hajat (yang punya hajat) jauh-jauh hari mengajak warga untuk ikut ngabesan dan di datangi langsung ke rumah-rumah warga yang di ajak. Tidak hanya sehari dua hari bahkan bisa seminggu lebih untuk mengajak para warga ngabesan.
Adapun tata cara pelaksanaan ngabesan adalah sebagai berikut:
1.      Pihak dari mempelai perempuan terlebih dahulu ngabesan kepada pihak mempelai laki-laki. Biasanya dua hari setelah resepsi yang di adakan oleh pihak mempelai laki-laki.
2.      Sebaliknya pihak dari mempelai laki-laki bergantian ngabesan ke pihak mempelai perempuan tiga hari setelah pelaksanan resepsi yang di adakan oleh pihak perempuan.
3.      Sebelum pemberangkatan ngabesan terlebih dahulu di umumkan oleh pihak laki-laki maupun perempuan di sound dengan tujuan untuk mengingatkan warga yang di ajak ngabesan untuk bersiap-siap.
Contoh pengumumannya sebagai berikut:
Di umumkeun kangge sadaya masyarakat Desa Pamulihan anu badhe ngirin ngabesan ka hajatna bapa Tarsudi enggal-enggal kumpul tabuh dua. ( di umumkan kepada masyarakat Desa Pamulihan yang mau ngabesan kepada hajatnya bapa Tarsudi cepat-cepat kumpul jam dua). Pengumuman ini biasanya di ulang-ulang selama tiga kali.
4.      Di awali oleh ibu-ibu secara beramai-ramai dengan berjalan kaki namun ada juga yang menggunakan kendaraan. Setelah sampai di rumah hajat, akan di sambut dengan lagu khas ngabesan begitu juga ketika mau pulang.
Yang di bawa oleh ibu-ibu ketika ngabesan adalah berupa beras, dan aneka jajan. Serta akan di suguhkan dengan teh anget, aneka jajan, buah-buahan dan nasi ponggol (nasi yang di bungkus).
5.      Setelah ibu-ibu pulang ngabesan akan di susul oleh bapa-bapa. Sama halnya dengan ibu-ibu, bapa-bapa juga akan di sambut dengan lagu khas ngabesan ketika datang dan pulang.
Yang di bawa hanyalah uang, biasanya Rp. 20.000- 30.000, serta akan di suguhkan dengan teh anget, aneka jajan, buah-buahan, sprite, rokok, sate ayam maupun sate sapi yang sudah ditusuk.

Tradisi ngabesan ini sangat unik, sakral serta di junjung tinggi oleh warga Desa Pamulihan yang pasti akan di lestarikan sampai kapan pun karena sudah menjadi tradisi yang turun-temurun dari nenek moyang dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar